China
berambisi mengejar ketertinggalannya dari Amerika Serikat di industri
semikonduktor chip. Pemerintah China baru-baru ini sudah membuat sebuah
blueprint guna memajukan industri semikonduktor chip dalam negerinya.
Bahkan pemerintah setempat memberikan dukungan dengan sejumlah kebijakan
baru dan bantuan keuangan guna menopang industri manufaktur chip lokal. Mereka
ingin, kelompok industri chip di China dapat memimpin pasar semikonduktor chip
global, seperti halnya Intel, AMD, Qualcomm, ARM, serta MediaTek pada 2030
mendatang.
China dikenal sebagai negara industri perakitan perangkat IT terbesar di
dunia. Tahun lalu, sejumlah perusahaan yang berbasis di China memproduksi
hampir 1,5 miliar ponsel dan 340 juta PC.
Sayangnya, produsen semikonduktor chip di China masih jauh tertinggal di
belakang. Padahal, chip menjadi komponen utama pada tiap perangkat IT. Pada
tahun lalu, negara tersebut mengimpor sirkuit chip hingga mencapai US$ 231
miliar atau setara dengan Rp 2.780 triliun.
Industri elektronik di China masih bergantung dengan chip dari Amerika
Serikat maupun Taiwan. Di sektor PC dan Server, masih dikuasai oleh Intel.
Sedangkan di perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet dipegang oleh
Qualcomm dan MediaTek. Beberapa vendor chip asli China, seperti Allwinner dan
Rockchip justru kurang bisa bersaing di dalam negerinya sendiri.
Akhir-akhir
ini, China juga telah meningkatkan kekhawatirannya atas penggunaaan teknologi
dari AS dan sekutunya, mengingat adanya program pengawasan pemerintah AS. Hal
ini juga menjadi salah satu bagian dari kebijakan yang tengah diupayakan
pemerintah agar tidak terus bergantung dengan industri negara asing.
“Mempercepat pengembangan
industri sirkuit chip terpadu merupakan kebutuhan mendasar guna meningkatkan
industri IT dan akan meningkatkan tingkat keamanan suatu bangsa,”
tulis Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, dalam sebuah
peryataan, seperti dikutip dari Computer World.
Mulai
2015 nanti, pemerintah akan mulai membangun “platform keuangan dan kebijakan”
yang mendukung industri semikonduktor chip lokal. Mereka berharap, pada 2015
juga, industri chip dari China bisa bernilai lebih dari US$ 56,8 miliar.
Sebelumnya, hal serupa juga tengah diupayakan oleh
Pemerintah Rusia yang ingin melepas ketergantungan chip prosesor buatan Intel
dan AMD dengan prosesor buatan dalam negerinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar