Senin, 30 Juni 2014

China Ingin Lepas dari Ketergantungan Chip Asing

China berambisi mengejar ketertinggalannya dari Amerika Serikat di industri semikonduktor chip. Pemerintah China baru-baru ini sudah membuat sebuah blueprint guna memajukan industri semikonduktor chip dalam negerinya.
Bahkan pemerintah setempat memberikan dukungan dengan sejumlah kebijakan baru dan bantuan keuangan guna menopang industri manufaktur chip lokal. Mereka ingin, kelompok industri chip di China dapat memimpin pasar semikonduktor chip global, seperti halnya Intel, AMD, Qualcomm, ARM, serta MediaTek pada 2030 mendatang.
China dikenal sebagai negara industri perakitan perangkat IT terbesar di dunia. Tahun lalu, sejumlah perusahaan yang berbasis di China memproduksi hampir 1,5 miliar ponsel dan 340 juta PC.
Sayangnya, produsen semikonduktor chip di China masih jauh tertinggal di belakang. Padahal, chip menjadi komponen utama pada tiap perangkat IT. Pada tahun lalu, negara tersebut mengimpor sirkuit chip hingga mencapai US$ 231 miliar atau setara dengan Rp 2.780 triliun.
Industri elektronik di China masih bergantung dengan chip dari Amerika Serikat maupun Taiwan. Di sektor PC dan Server, masih dikuasai oleh Intel. Sedangkan di perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet dipegang oleh Qualcomm dan MediaTek. Beberapa vendor chip asli China, seperti Allwinner dan Rockchip justru kurang bisa bersaing di dalam negerinya sendiri.
Akhir-akhir ini, China juga telah meningkatkan kekhawatirannya atas penggunaaan teknologi dari AS dan sekutunya, mengingat adanya program pengawasan pemerintah AS. Hal ini juga menjadi salah satu bagian dari kebijakan yang tengah diupayakan pemerintah agar tidak terus bergantung dengan industri negara asing.
Mempercepat pengembangan industri sirkuit chip terpadu merupakan kebutuhan mendasar guna meningkatkan industri IT dan akan meningkatkan tingkat keamanan suatu bangsa,” tulis Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, dalam sebuah peryataan, seperti dikutip dari Computer World.
Mulai 2015 nanti, pemerintah akan mulai membangun “platform keuangan dan kebijakan” yang mendukung industri semikonduktor chip lokal. Mereka berharap, pada 2015 juga, industri chip dari China bisa bernilai lebih dari US$ 56,8 miliar.
Sebelumnya, hal serupa juga tengah diupayakan oleh Pemerintah Rusia yang ingin melepas ketergantungan chip prosesor buatan Intel dan AMD dengan prosesor buatan dalam negerinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar