Senin, 30 Juni 2014

BlackBerry Raup Laba Bersih US$ 23 Juta

Hasil kerja keras CEO baru BlackBerry, John Chen, yang merombak habis-habisan perusahaannya, sedikit-demi sedikit membuahkan hasil yang positif. BlackBerry secara tak terduga berhasil mencatatkan laba bersih pada kuartal fiskal pertama yang berakhir pada 31 Mei lalu.
BlackBerry dilaporkan berhasil memperoleh laba bersih mencapai US$ 23 juta pada kuartal pertama. Hasil ini jauh lebih baik ketimbang kuartal pertama tahun lalu yang justru merugi sebesar US$ 84 juta, dan mencatatkan kerugian di tahun 2013 mencapai US$ 423 juta.
Ini baru langkah awal yang dilakukan BlackBerry setelah melakukan pengurangan beban operasional besar-besaran di sana-sini. Di antaranya, mulai dari memotong jumlah ribuan karyawannya hingga menjual sebagian aset propertinya di Kanada. Posisi kas BlackBerry pun mulai membaik dari US$ 2,7 miliar pada kuartal empat 2013 menjadi US$ 3,1 miliar.
Kendati demikian, masih “banyak yang harus dikerjakan” BlackBerry dalam beberapa bulan mendatang, ungkap Chen. Pasalnya, seperti dikutip dari Wall Street Journal, mereka juga mesti mengembalikan hasil pendapatannya setelah jatuh 69 persen menjadi US$ 966 juta.
Saat ini, pendapatan terbesar BlackBerry ditopang oleh bisnis layanan enterprise yang menyumbang 54 persen, lalu diikuti hardware (smartphone) 39 persen, dan 7 % dari software. Hasil ini sejalan dengan strategi bisnis yang mulai dijalankan Chen agar BlackBerry lebih fokus di bisnis non-hardware.
Untuk bisnis smartphone sendiri, pihaknya hanya berhasil menjual 2,6 juta unit handset atau turun dari 3,4 juta unit pada kuartal sebelumnya. Yang cukup mengejutkan ialah penjualan smartphone seri BlackBerry 10 jauh lebih banyak dibanding BlackBerry 7 dengan perbandingan 65 % dan 35 persen. Padahal di kuartal sebelumnya, yang terjadi adalah sebaliknya. Pihaknya mengatakan, penjualan smartphone BlackBerry 10 terbarunya, Z3 ternyata telah melebihi ekspektasi pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar