Senin, 30 Juni 2014

Galaxy Note 4 Gunakan Kamera 12 Megapixel?

Kabar mengenai phablet terbaru Samsung, Galaxy Note 4, semakin beragam. Tidak hanya seputar tanggal rilis, bocoran mengenai hardware yang ditanamkan pun telah banyak beredar di dunia maya dengan beberapa versi berbeda.
Sebelumnya, Galaxy Note 4 disebut-sebut dibekali kamera 16 megapixel. Informasi tersebut sempat terlihat saat sebuah sumber mengunggah screenshot AnTuTu Benchmark yang disinyalir sebagai spesifikasi lengkap Galaxy Note 4.
Selain kamera, di AnTuTu juga terungkap phablet tersebut menggunakan Samsung Exynos 8-core, GPU Mali-T760, Android 4.4.3 KitKat, RAM 3GB, memori internal 32GB, dan resolusi layar 2560×1440.
Yang menarik, laporan terbaru dari ETNews asal Korea Selatan justru menyebutkan bahwa Samsung tidak membenamkan kamera 16 megapixel, melainkan ‘hanya’ 12 megapixel dengan Optical Image Stabilization (OIS).
Sumber yang sama juga mengatakan, Samsung bersama partnernya yang memiliki pabrik di Tianjin, Cina, telah siap memproduksi kamera 12MP ini dalam jumlah besar. Kabarnya, diprediksi akan ada 3 juta unit yang diproduksi tiap bulannya. Samsung sendiri hingga saat ini belum mau memberi komentar apapun terkait kabar yang beredar.

Google Beli Alpental Hadirkan Internet Super Cepat

Upaya Google menyediakan infratruktur jaringan internet cepat ke lebih banyak tempat masih terus berlanjut, salah satuya melalui proses akuisisi perusahaan lain. Raksasa internet itu baru saja mengakuisisi Alpental, startup yang fokus mengembangkan teknologi jaringan wireless berbasis 5G.
Alpental mengembangkan teknologi yang berhubungan dengan 5G. Salah satu hasil pengembangannya ialah teknologi jaringan nirkabel yang menggunakan spektrum 60GHz. Spektrum tersebut telah digunakan untuk menyediakan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi hingga 7Gbps di dalam sebuah area seluas 1 mil.
Google sudah mengonfirmasi akuisisi Alpental. Namun, Google tidak memberikan alasan, pihaknya mengakuisisi Alpental. Selain itu, tidak ada informasi apapun terkait nilai transaksi keduanya. Hanya saja, kemungkinan Google membayar “murah”, mengingat Alpental merupakan perusahaan kecil dan tidak terlalu populer.
Teknologi Alpental ini kemungkinan akan dintegrasikan ke Google Fiber, layanan internet fiber optic 1Gbps dari Google untuk rumah tangga. Layanan tersebut sudah dikomersialisasikan Google di Kansas, Austin, Texas, dan Provo serta dalam waktu dekat ini di 34 wilayah di Amerika Serikat. Ini sejalan dengan proyek yang tengah digarap Alpental guna memperluas jangkauan jaringan untuk daerah perkotaan berbasiskan jaringan 5G.
Dengan hadirnya internet super cepat, semua layanan Google pun, seperti Google Drive, Gmail, Google Docs, Youtube, hingga Google Docs pun bisa diakses dengan mudah oleh penggunanya. Ini merupakan bisnis yang saling terhubung satu sama lain. Selain Google bisa menerapkan biaya langganan paket data, pendapatan iklan dari sejumlah layanannya makin meningkat berkat pertumbuhan pengguna.

Apple Bakal Tambahkan 13 Bahasa di Siri

Di masa yang akan datang, layanan asisten pribadi virtual milik Apple, Siri tidak hanya akan mengerti dan mengucapkan Bahasa Inggris khas Amerika Serikat saja, tetapi juga 13 bahasa yang berbeda. Informasi ini terkuak setelah Apple membuka lowongan pekerjaan baru di website resminya untuk bidang “Siri Language Engineers”.
Ketiga belas bahasa berbeda negara yang tercantum di postingan lowongan kerja tersebut, mencakup Inggris-Australia, Portugis-Brasil, Inggris-British, Kanton-China, Denmark, Belanda, Jepang, Norwegia, Swedia, Thailand, Turki, dan Rusia.
Salah satu syarat utama dari lowongan di bidang Siri Language Engineers tersebut ialah seorang yang ahli dalam bahasa asing, namun juga memiliki pengalaman pengembangan perangkat lunak, pengolahan bahasa alami, kecerdasan buatan, dan sub-bidang yang terkait.
“Sebagai seorang language engineer di tim Platform Siri, Anda akan membantu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan bahasa asisten pribadi virtual yang diakses oleh jutaan pengguna,” tulis Apple dalam deskripsi lowongan kerjanya.
Bila dilihat dari daftar bahasa asing yang bakal diintegrasikan ke Siri tersebut, Apple tampaknya lebih memprioritaskan pelamarnya berasal dari 13 negara. Ini lantaran Apple membedakan antara bahasa Inggris versi negara Australia dan British UK. Mungkin ini dimaksudkan agar bahasa virtual yang diucapkan Siri lebih natural
Belum lama ini rival se-negaranya, Microsoft juga mengupayakan asisten pribadi virtual untuk perangkat Windows Phone, Cortana, bukan hanya tersedia untuk pasar Amerika Serikat saja tetapi juga ke beberapa negara lain. Salah satunya yang sudah dipastikan ialah Cortana akan hadir di Inggris dengan menyesuaikan gaya bahasa pengguna di Inggris.

LG dan Samsung Luncurkan Smartphone Berlayar Fleksibel Awal September?

Dalam beberapa bulan terakhir ini, LG dan Samsung terus memperlihatkan dominasi persaingan mereka dalam menghadirkan produk elektronik terbaru ke pasar global, terutama pada produk smartphone. Kedua perusahaan yang berasal dari Korea Selatan itu, cukup aktif dalam menghadirkan smartphone terbaru yang ditujukan untuk semua segmen di pasaran.
Kali ini, LG dan Samsung dikabarkan akan kembali terlibat dalam persaingan smartphone terbarunya yang mengusung teknologi lebih canggih pada layarnya. Pada awal September mendatang, LG dan Samsung akan sama-sama meluncurkan smartphone yang mengusung layar fleksibel, yang mana smartphone tersebut merupakan generasi penerus dari Samsung Galaxy Round dan LG G Flex.
Namun seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, teknologi display dengan layar fleksibel ini tidak akan didukung dengan resolusi tinggi di atas 720p. Hal tersebut dikarenakan para pengembang dari kedua perusahaan tersebut, belum mampu menemukan solusi untuk menanam resolusi di atas 720p pada layar OLED model fleksibel.
Sayangnya, kabar ini tidak menyertakan apakah smartphone dengan layar fleksibel yang akan diperkenalkan oleh LG dan Samsung pada September mendatang ini, sebagai generasi penerus dari Samsung Galaxy Round dan LG G Flex. Namun ada kemungkinan, Samsung berencana akan menanam layar fleksibel buatannya pada Galaxy Note 4 yang bakal tersedia dalam dua versi, dan salah satunya menggunakan layar fleksibel.

BlackBerry Raup Laba Bersih US$ 23 Juta

Hasil kerja keras CEO baru BlackBerry, John Chen, yang merombak habis-habisan perusahaannya, sedikit-demi sedikit membuahkan hasil yang positif. BlackBerry secara tak terduga berhasil mencatatkan laba bersih pada kuartal fiskal pertama yang berakhir pada 31 Mei lalu.
BlackBerry dilaporkan berhasil memperoleh laba bersih mencapai US$ 23 juta pada kuartal pertama. Hasil ini jauh lebih baik ketimbang kuartal pertama tahun lalu yang justru merugi sebesar US$ 84 juta, dan mencatatkan kerugian di tahun 2013 mencapai US$ 423 juta.
Ini baru langkah awal yang dilakukan BlackBerry setelah melakukan pengurangan beban operasional besar-besaran di sana-sini. Di antaranya, mulai dari memotong jumlah ribuan karyawannya hingga menjual sebagian aset propertinya di Kanada. Posisi kas BlackBerry pun mulai membaik dari US$ 2,7 miliar pada kuartal empat 2013 menjadi US$ 3,1 miliar.
Kendati demikian, masih “banyak yang harus dikerjakan” BlackBerry dalam beberapa bulan mendatang, ungkap Chen. Pasalnya, seperti dikutip dari Wall Street Journal, mereka juga mesti mengembalikan hasil pendapatannya setelah jatuh 69 persen menjadi US$ 966 juta.
Saat ini, pendapatan terbesar BlackBerry ditopang oleh bisnis layanan enterprise yang menyumbang 54 persen, lalu diikuti hardware (smartphone) 39 persen, dan 7 % dari software. Hasil ini sejalan dengan strategi bisnis yang mulai dijalankan Chen agar BlackBerry lebih fokus di bisnis non-hardware.
Untuk bisnis smartphone sendiri, pihaknya hanya berhasil menjual 2,6 juta unit handset atau turun dari 3,4 juta unit pada kuartal sebelumnya. Yang cukup mengejutkan ialah penjualan smartphone seri BlackBerry 10 jauh lebih banyak dibanding BlackBerry 7 dengan perbandingan 65 % dan 35 persen. Padahal di kuartal sebelumnya, yang terjadi adalah sebaliknya. Pihaknya mengatakan, penjualan smartphone BlackBerry 10 terbarunya, Z3 ternyata telah melebihi ekspektasi pasar.

Samsung Galaxy S3 Masih Terpopuler

Secara global, Samsung dipastikan masih memimpin pasar di atas vendor smartphone Android lainnya. Namun yang menjadi pertanyaan ialah, smartphone Android keluaran Samsung mana kah yang paling populer saat ini? Apakah seri terbaru atau yang sudah lawas?
Menurut data per Mei 2014 dari HandsetDetection, Samsung Galaxy S3 masih menjadi yang terpopuler dari keseluruhan lini smartphone Android Samsung maupun vendor perangkat Android lainnya. Smartphone yang dirilis dua tahun lalu itu memiliki lebih dari 13 persen pangsa pasar.
Yang cukup mengejutkan ialah, Samsung Galaxy S3 hingga kini masih menjadi smartphone Android terpopuler di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Sementara itu, di Australia, Jerman, dan Spanyol, Samsung Galaxy S3 ini menempati posisi kedua. Umumnya, konsumen di beberapa negara tersebut masih bertahan menggunakan Galaxy S3.
Smartphone Android paling populer berikutnya juga ditempati oleh model lebih lawas, yakni Motorola Droid Razr dengan pangsa pasar 5 persen, lalu diikuti Samsung Galaxy S2 yang hampir lima persen.
Hal ini seolah menepis anggapan bahwa pengguna Android selalu didominasi oleh Samsung Galaxy S4 atau yang lebih baru, seperti Galaxy S5, lantaran keduanya paling banyak diberitakan media global. Hal Ini juga mengindikasikan bahwa konsumen jauh lebih lambat mengganti perangkat lawasnya ke model yang lebih baru. Mereka masih berkutat dengan segala fitur yang sudah mencukupi pada smartphone lawas yang mereka pakai.

Foxconn Buka Lowongan 100 Ribu Pekerja Demi iPhone 6

Smartphone Apple generasi selanjutnya, iPhone 6, dikabarkan akan hadir pada musim gugur tahun ini. Foxconn, pemasok utama perangkat Apple, sudah bersiap memenuhi permintaan Apple dalam jumlah banyak, salah satunya dengan  menambah jumlah pekerja hingga ratusan ribu orang.
Foxconn dilaporkan sudah membuka lowongan kerja baru hingga 100.000 pegawai guna mengantisipasi lonjakan permintaan Apple. Pihaknya membutuhkan tenaga buruh lebih banyak lagi untuk merakit iPhone 6 di sejumlah pabriknya yang tersebar di daratan China.
Terlebih, iPhone 6 dikabarkan akan hadir dalam dua model layar berbeda, yakni model smartphone berlayar 4,7 inci dan model phablet 5,5 inci. Menurut jadwal, Foxconn akan mulai memproduksi model smartphone pada bulan Juli, sedangkan model phablet mulai Agustus mendatang.
Pemasok terbesar asal Taiwan itu mendapatkan kesempatan memasok 70 persen iPhone 6 di pasaran. Sedangkan sisanya, dipegang oleh Pegataron, pemasok asal China. Sama halnya dengan Foxconn, Pegatron juga akan meningkatkan tenaga kerjanya hingga 30 persen guna merakit iPhone 6 mulai Juli mendatang.
Apple sendiri telah menjadi sumber pendapatan terbesar Foxconn selama ini. Dengan mendapatkan “potongan kue” paling besar dari Apple, iPhone 6 dipastikan bakal meningkatkan pendapatan Foxconn. Pemasok yang juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry itu berhasil mencatatkan pendapatan kuartal pertama tahun ini mencapai 883,5 miliar dolar Taiwan (Rp 327 triliun). Dari jumlah tersebut, sekitar 40 hingga 50 persen pendapatan Foxconn berasal dari Apple. Selama kuartal pertama 2014 juga, Apple telah berhasil menjual 43,7 juta unit iPhone (dari keseluruhan model).
Sumber : http://www.jagatreview.com/2014/06/foxconn-buka-lowongan-100-ribu-pekerja-demi-iphone-6/

China Ingin Lepas dari Ketergantungan Chip Asing

China berambisi mengejar ketertinggalannya dari Amerika Serikat di industri semikonduktor chip. Pemerintah China baru-baru ini sudah membuat sebuah blueprint guna memajukan industri semikonduktor chip dalam negerinya.
Bahkan pemerintah setempat memberikan dukungan dengan sejumlah kebijakan baru dan bantuan keuangan guna menopang industri manufaktur chip lokal. Mereka ingin, kelompok industri chip di China dapat memimpin pasar semikonduktor chip global, seperti halnya Intel, AMD, Qualcomm, ARM, serta MediaTek pada 2030 mendatang.
China dikenal sebagai negara industri perakitan perangkat IT terbesar di dunia. Tahun lalu, sejumlah perusahaan yang berbasis di China memproduksi hampir 1,5 miliar ponsel dan 340 juta PC.
Sayangnya, produsen semikonduktor chip di China masih jauh tertinggal di belakang. Padahal, chip menjadi komponen utama pada tiap perangkat IT. Pada tahun lalu, negara tersebut mengimpor sirkuit chip hingga mencapai US$ 231 miliar atau setara dengan Rp 2.780 triliun.
Industri elektronik di China masih bergantung dengan chip dari Amerika Serikat maupun Taiwan. Di sektor PC dan Server, masih dikuasai oleh Intel. Sedangkan di perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet dipegang oleh Qualcomm dan MediaTek. Beberapa vendor chip asli China, seperti Allwinner dan Rockchip justru kurang bisa bersaing di dalam negerinya sendiri.
Akhir-akhir ini, China juga telah meningkatkan kekhawatirannya atas penggunaaan teknologi dari AS dan sekutunya, mengingat adanya program pengawasan pemerintah AS. Hal ini juga menjadi salah satu bagian dari kebijakan yang tengah diupayakan pemerintah agar tidak terus bergantung dengan industri negara asing.
Mempercepat pengembangan industri sirkuit chip terpadu merupakan kebutuhan mendasar guna meningkatkan industri IT dan akan meningkatkan tingkat keamanan suatu bangsa,” tulis Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, dalam sebuah peryataan, seperti dikutip dari Computer World.
Mulai 2015 nanti, pemerintah akan mulai membangun “platform keuangan dan kebijakan” yang mendukung industri semikonduktor chip lokal. Mereka berharap, pada 2015 juga, industri chip dari China bisa bernilai lebih dari US$ 56,8 miliar.
Sebelumnya, hal serupa juga tengah diupayakan oleh Pemerintah Rusia yang ingin melepas ketergantungan chip prosesor buatan Intel dan AMD dengan prosesor buatan dalam negerinya sendiri.

Xenom Hadirkan Siren SR14i & Showroom Pertama Mereka

Xenom kembali unjuk gigi dalam memperkuat lini produk mereka di pasar Indonesia. Local brand pertama untuk produk notebook gaming di Indonesia tersebut resmi menghadirkan Xenom Siren SR14i. Berbeda dengan notebook gaming pada umumnya, Xenom Siren SR14i ditenagai iGPU Intel Iris Pro 5200. Berbeda dengan iGPU milik Intel pada umumnya, Iris Pro 5200 dilengkapi dedicated memory alias eDRAM sebesar 128MB. Tidak hanya itu, Iris Pro 5200 juga dilengkapi 40 EU (Execution Units) atau dua kali lipat lebih banyak dibandingkan milik Intel HD Graphics 4600 dengan 20 EU. Iris Pro 5200 sendiri merupakan unit GPU dari Core i7 4750HQ (4C/8T) dengan clock speed maksimal 3,2 GHz.
Xenom Siren SR14i dibuat khusus bagi para profesional yang membutuhkan kinerja serta performa laptop yang tinggi. Laptop ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan gaming berdefinisi tinggi serta bekerja mobile, di mana dan kapan saja” ujar Rolly Edward, General Manager PT Xenom Indonesia.
Walaupun menggunakan hardware dengan spesifikasi kelas atas, Xenom Siren SR14i ternyata mengusung faktor bentuk mirip seperti Ultrabook. Alhasil Xenom Siren SR14i mampu tampil menawan dengan bodi ringkas dimana ketebalan notebook gaming tersebut hanya sebesar 2,1 cm dan berat hanya sebesar 1,6 kg. Pengguna dengan mobilitas tinggi tentu akan menyukai notebook gaming dengan daya tahan baterai diklaim sekitar 5 jam tersebut.
Xenom Siren SR14i akan hadir dalam dua varian layar IPS yaitu dengan resolusi gambar 1600 x 900 piksel dan 1920 x 1080 piksel. Sementara itu untuk ukuran memori, tersedia mulai dari kapasitas 8 GB dan memiliki kecepatan 1600 MHz. Sedangkan untuk storage tersedia SSD mSATA 128 GB dan dapat ditambahkan harddisk konvensional jika diinginkan. Xenom Siren SR14i datang dengan sistem operasi Windows 8 dan dijamin dengan garansi 2 tahun. Xenom SR14i dijual mulai dari harga 15,49 juta rupiah untuk model Basic dan 16,49 juta rupiah untuk model Advance.
Peluncuran Xenom Siren SR14i ternyata juga dibarengi dengan peresmian showroom pertama Xenom di Indonesia. Berlokasi di Rukan Cempaka Mas Blok I No. 5, showroom tersebut siap menerima kedatangan Anda yang ingin merasakan pengalaman menggunakan notebook gaming Xenom mulai dari seri Pegasus, Shiva, Siren, Phoenix, dan juga Hercules. Tentu saja Anda tidak diharuskan membeli setelah mencobanya tetapi bukan tidak mungkin akan terjadi hal sebaliknya bukan?!
Xenom juga memperkenalkan tiga feature terbaru yang ditawarkan untuk calon pelanggan mereka yaitu:
o    X-Perience: Feature ini memastikan pelanggan dapat merasakan pengalaman dari seluruh notebook gaming Xenom sebelum memilih dan membeli
o    X-Celeration: Feature ini memastikan notebook pelanggan memiliki responsivitas layaknya menggunakan SSD tetapi dengan kapasitas storage layaknya harddisk. Jawabannya tentu saja penggunaan SSD sebagai chace dari harddisk.
o    X-Calibrate: Feature ini memastikan notebook pelanggan dengan sistem operasi Windows telah dikalibrasi pada komponen layar sehingga mendapatkan kualitas tampilan maksimal.

Internet Cepat di Korea Selatan Buat Apa?

Pihak industri telekomunikasi maupun pemerintah Korea Selatan, saling bahu-membahu melakukan evolusi jaringan internet super cepat untuk warganya. Salah satu hasil kolaborasi itu, Korea Selatan siap mengkomersialisasikan penerus dari 4G LTE, yakni jaringan LTE-Advance (LTE-A). Lantas, buat apa negara tersebut butuh jaringan internet lebih cepat lagi, jika kecepatan akses internet di Korea saat ini sudah dirasa sangat mencukupi bagi warganya.
Pihak industri telekomunikasi di Korea Selatan beranggapan, saat ini makin banyak orang Korea Selatan yang memiliki smartphone dan tablet, bukan hanya digunakan untuk panggilan telepon, pesan teks, ataupun browsing saja, malainkan juga untuk konten mobile berkualitas tinggi.
Secara teoritis, jaringan LTE generasi pertama di Korea memang sudah mendukung kecepatan download data hingga 75 megabit per detik (Mbps), dibandingkan jaringan 3G yang hanya 14,4Mbps. Namun, industri mobile tengah menghadapi konsumsi data pelanggan LTE-nya yang lebih banyak digunakan untuk mengakses konten streaming video dan audio berkualitas tinggi.
Bila semua pelangga LTE Korea melakukan demikian, hal ini dikhawatirkan akan berimbas pada penurunan kecepatan rata-rata LTE dan tidak bisa mengakses video berkualitas tinggi secara optimal. Kondisi ini juga tengah terjadi di Amerika Serikat, namun berbeda kasus. Maka dari itu, dibutuhkan generasi jaringan selanjutnya yang menawarkan kecepatan internet lebih tinggi lagi.
Kami melihat peningkatan 12 kali lipat dari konsumsi data rata-rata sejak jaringan LTE pertama kali dikomersialisasikan pada Juli 2011. Jadi kami pikir, kami membutuhkan jaringan seluler yag lebih cepat guna memenuhi ini,” kata Lee Jong-bong, seorang eksekutif di SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea Selatan, dikutip dari Korea Times.
Sementara itu, Oh Sung-mok, kepala divisi jaringan di KT, operator terbesar kedua di negara tersebut mengatakan, “Persaingan kecepatan jaringan makin sengit di industri telekomunikasi lokal yang ingin memberikan internet lebih cepat dan layanan jaringan lebih baik ke pelanggan. Selain itu, memberi kontribusi agar Korea Selatan menjadi sumber pembangkit teknologi internet“.
Penerapan teknologi jaringan seluler lebih canggih pada akhirnya, selain bermanfaat untuk pelanggan juga untuk kepentingan bisnis. “Operator mobile dapat memperluas pendapatan melalui teknologi yang lebih baru dengan memikat pelanggan untuk memilih langganan data plan lebih mahal dan pada saat yang sama dapat menangani kemacetan lalu lintas di jaringan mobile,” ujar Kim Jang-won, seorang analis di IBK Securities.
Mulai 1 Juli mendatang, beberapa operator Korea Selatan sudah siap mengkomersialisasikan jaringan LTE-A. Jaringan tersebut diyakini bisa menawarkan kecepatan bandwidth data hingga 225Mbps atau tiga kali lipat dari 4G-LTE.
Menurut pihak SK Telecom, dalam praktiknya nanti, kecepatan rata-rata harian yang mungkin bisa didapat pelanggan LTE-A di Korea Selatan bisa di kisaran 70-80 megabyte per detik (MBps). Sedangkan kecepatan rata-rata 4G LTE versi asli hanya sekitar 30-40MBps.

Dukungan Video 60fps dan 48fps Segera Hadir di YouTube

Tak lama lagi Anda bisa menikmati video-video di YouTube dengan kualitas lebih bagus. Dalam Twitter resmi YouTube Creators, disebutkan layanan YouTube segera bisa digunakan untuk menonton film dan video dengan kecepatan 60fps dan 48fps.
Dengan adanya penambahan dukungan frame rates baru tersebut, maka bisa membantu siapa saja yang memposting action footage dari game konsol atau PC, dan memberikan tampilan yang lebih memuaskan. Saat ini banyak konsol game generasi terbaru seperti Sony PSP 4 atau Microsoft Xbox One termasuk sistem PC yang bisa menjalankan game-game interaktif terbaru, memiliki kecepatan lebih dari 24 frame per second, dimana saat ini YouTube baru bisa mendukung kecepatan tersebut.

YouTube tidak menyebutkan informasi kapan dukungan YouTube 60 fps ini secara resmi bisa dinikmati para usernya. Namun jika nanti dukungan ini sudah bisa dinikmati, Anda yang gemar menonton footage gameplay melalui YouTube bisa menikmati tampilan dengan kualitas yang lebih bagus. Tentu saja untuk meyakinkan bahwa Anda bisa menikmati manfaat dari kecepatan 60fps dari YouTube ini, Anda harus menontonnya melalui display yang sudah mendukung resolusi 1080p atau lebih.
Aplikasi YouTube Creator Studio sendiri sudah diluncurkan minggu ini dan sekarang sudah bisa dinikmati di OS Android, sedangkan untuk iOS akan menyusul tak lama lagi. Selain itu, YouTube juga menyediakan sebanyak 7500 royalti gratis untuk efek suara dan background music track bagi para kreator sehingga mereka bisa menggunakannya tanpa dipungut biaya. Untuk menggunakannya Anda bisa langsung masuk ke audio library YouTube dan bisa mulai menggunakannya untuk menciptakan video Anda.

Google: Seri Nexus Bakal Terus Dilanjutkan

Rumor keberadaan perangkat Android Silver bakal menggantikan seri Nexus tidak lah benar. Seorang petinggi di Google sudah mengonfirmasi, seri Nexus akan terus berlanjut. Pihaknya juga akan merilis perangkat Nexus terbaru yang akan menjalankan platform Android L mulai akhir 2014 mendatang.
Orang-orang hanya merasa senang dengan konsep (Android Silver) dan melupakan sesuatu yang sedang kami kerjakan. Kami masih berinvestasi di Nexus,” kata Dave Burke, Kepala Engineering Android dan Program Nexus dalam sebuah wawancara.
Ketika ditanyai tentang keberadaan Android Silver, Burke menegaskan, “Android Silver bukan lah sesuatu mesti kami komentari sekarang. Namun, masa depan Silver tidak berarti bahwa Nexus akan lenyap“.
Burke menjelaskan, ketika Google tengah menggarap proyek perangkat mobile, pihaknya memiliki “semacam dua output”, yakni membangun perangkat handset dalam hal ini Nexus dan membangun kode open source, Android. Maka dari itu, ketika Google ingin menghadirkan platform OS versi terbaru, maka dibutuhkan perangkat yang membawanya. Sebagai contoh, tiap seri Nexus selalu mewakili kemunculan Android versi terbaru, seperti Jelly Bean di Nexus 4 dan KitKat di Nexus 5.
Anda tidak dapat membuat sebuah platform yang abstrak. Anda harus membangun sebuah perangkat. Jadi, saya tidak berpikir (Nexus) bisa dapat atau akan lenyap. Dan kemudian, saya juga berpikir, Nexus juga menarik dalam hal itu, yakni cara kami menjelaskan, bagaimana Android harus dijalankan,” ungkap Burke.
Keberadaan rumor ini sendiri pertama kali disebarkan oleh @evleaks, akun Twitter populer yang biasa membocorkan sejumlah gadget baru pada Mei lalu. Evan Blass, pemilik akun @evleaks kala itu mengatakan, tidak akan ada lagi seri Nexus di masa depan nanti dan penerus Nexus 5 bakal digantikan dengan Android Silver.
Sekilas, smartphone yang masuk dalam lineup Android Silver dikatakan tak jauh berbeda dengan seri Nexus. Ponsel tersebut sama-sama diproduksi massal oleh OEM atas rekomendasi dari Google dan mendapat prioritas update OS paling cepat. Namun, Google bakal turun langsung ke lapangan guna memberikan layanan purna jual ekslusifnya ke pengguna smartphone seri Android Silver. Bukan hanya itu saja, Google bakal mempromosikan ponsel Android Silver ke sejumlah retail dengan dana pemasarannya sendiri.

Yahoo Siapkan US$ 250 Juta Bajak Fullscreen dari Youtube

Yahoo sudah bersiap-siap menghadirkan layanan video hosting-nya sendiri guna melawan eksistensi Youtube milik Google. Raksasa internet itu dikabarkan akan membeli Fullscreen, sebuah perusahaan independen yang biasanya menyediakan konten video menarik di Youtube. Yahoo tawarkan harga cukup mahal untuk mengakuisisi Fullscreen.
Seperti dikutip dari Business Insider, Yahoo menawarkan akuisisi Fullscreen mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3 triliun. Harga tersebut cukup pantas, mengingat keseluruhan video yang diunggah Fullscreen di Youtube telah dilihat lebih dari tiga miliar penonton tiap bulannya.
Fullscreen bukan lah channel tunggal di Youtube. Perusahaan tersebut membantu pembuat video atau pengguna Youtube mendistribusikan videonya di Youtube agar mendapatkan penonton lebih banyak lagi. Saat ini, pihaknya mengoperasikan lebih dari 15 ribu channel Youtube, di antaranya jaringan stasiun TV ternama, seperti NBC, Fox, dan Cartoon Network.
Kendati demikian, belum ada jaminan pasti, Fullscreen akan mengambil tawaran US$ 250 juta. Sebagian besar saham Fullscreen dimiliki oleh The Chernin Group, perusahaan ventura yang juga memiliki saham di Pandora, Flipboard, hingga Tumblr.
Yahoo sendiri memang tak seberuntung Google yang berhasil mengakusisi Youtube pada 2006 silam senilai US$ 1,65 miliar. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, Google sudah berhasil memperoleh balik modal berkat bisnis iklan di Youtube. Maka dari itu, CEO Yahoo Marissa Mayer dikabarkan tengah merenungkan sebuah ide tentang bagaimana, membangun layanan video streaming sebagai tandingan Youtube.
Pihaknya dikatakan juga sudah berhasil menggaet sejumlah pesohor yang biasa tampil di Youtube dan para pemilik jaringan video ternama. Yahoo pun menawarkan mereka untuk mempromosikan kreasi videonya di website Yahoo.

98% Pendapatan Google Play Bulan Mei Berasal dari Aplikasi Freemium

Saat ini Google Play Store milik Android sudah menyediakan lebih dari 1,5 juta aplikasi di dalamnya, baik aplikasi gratis maupun berbayar. Dan berdasar laporan terbaru, pendapatan terbanyak Google Play tersebut malah bukan berasal dari aplikasi berbayar melainkan dari aplikasi gratis.
Laporan tersebut disampaikan oleh sebuah perusahaan bernama App Annie. Menurut perusahaan tersebut, dari total pendapatan yang diperoleh Google dari Play Storenya, 98% didapatnya dari aplikasi gratis, atau disebutnya sebagai aplikasi Freemium, dan bukan dari aplikasi berbayar. Kata Freemium sendiri digunakan oleh perusahaan tersebut berasal dari gabungan ‘free’ dan ‘premium’ karena aplikasi yang di-download oleh pengguna merupakan aplikasi gratis, namun untuk melanjutkan ke level berikutnya atau melengkapi berbagai kebutuhan dalam game tersebut, mereka harus membelinya secara terpisah.
Namun meskipun mayoritas pendapatan tersebut berasal dari aplikasi freemium, namun hal ini tidak bisa dikatakan untuk jumlah download bulanan. Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya sekitar setengah dari download bulan Mei yang merupakan aplikasi freemium sedangkan setengahnya lagi merupakan aplikasi yang tanpa ikatan, alias murni gratis tanpa perlu menambah pembelian lain lagi.
Dalam laporan tersebut dijelaskan, model aplikasi freemium yang paling banyak di-download tentu saja adalah game, karena dalam game tersebut banyak dibutuhkan pembelian lebih lanjut untuk kenaikan level atau pembelian perlengkapan seperti barang-barang virtual. Di kuartal pertama tahun ini disebutkan bahwa pendapatan Google dari toko onlinenya tersebut, sekitar 90% berasal dari game dan sisanya berasal dari aplikasi lain.
Jika dibandingkan dengan Apple, keuntungan rata-rata yang didapat dari aplikasi di Google Play sendiri cukup jauh tertinggal. Google Play mengumpulkan keuntungan sebesar $1,125, sedangkan App Store Apple mengumpulkan keuntungan sebesar $4,000. Namun yang paling sedikit tentu saja adalah pendapatan dari aplikasi di Windows Phone Store yang hanya mendatangkan keuntungan sebesar $625 untuk Microsoft. Meski pendapatan Google Play cukup jauh tertinggal dari App Store, namun aplikasi di Google Play sendiri membuat kemajuan yang pesat terutama untuk negara-negara di Asia, Brazil, Rusia, dan Meksiko.

Penelitian : Bakteri di Kuit Juga Terdapat di Smartphone

Dalam sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa smartphone diketahui pelah menjadi wadah untuk menampung bakteri pemiliknya. Bisa dikatakan, ponsel juga mencerminkan keberadaan bakteri yang ada di jari penggunanya. Ini lantaran Ponsel menjadi benda yang paling banyak dipegang oleh kebanyakan orang di seluruh dunia.
Hasil ini terkuak setelah peneliti dari University of Oregon melakukan uji coba sampel terhadap 17 pengguna smartphone. Hasilnya, sebanyak 82 persen jenis-jenis bakteri yang ada di jemari mereka, terdapat pula di ponselnya.
Bakteri-bakteri itu meliputi tiga famili, yakni Streptococcus yang umumnya ditemukan di dalam mulut serta Staphylococcus dan Corynebacterium yang sering menempel di kulit, termasuk jari tangan. Dari tiga famili tersebut, menurut penilti, ini mewakili lebih dari 7.000 jenis bakteri.
“Proyek ini merupakan bukti konsep guna melihat, apakah mikroorganisme di benda favorit dan paling sering dipegang juga menyerupai mikroorganisme di tubuh kita,” ujar James Meadow, peneliti utama dari University of Oregon.
Meadow mengatakan, keberadaan mikroorganisme di ponsel yang begitu mirip dengan yang ada di kulit manusia justru bisa digunakan untuk memantau kesehatan pemakainya. Mungkin di masa depan, terdapat teknologi di layar sentuh smartphone yang dapat memindai (sensoring) kesehatan pemakainya dengan menganalisis bakteri yang menempel.
Kendati demikian, peneliti menegaskan bahwa belum ada bukti kalau smartphone menimbulkan resiko infeksi penyakit lebih tinggi dibanding benda lainnya akibat kontak sentuhan langsung. Ini mungkin karena sebagian besar bakteri yang menempel di ponsel juga ada di kulit pemakainya, dikarenakan ponsel ini sendiri merupakan barang milik pribadi. Sedangkan benda lain, seperti fasilitas umum, tangga, gagang kunci, dan sebagainya menjadi sumber bakteri berasal karena sudah disentuh oleh banyak orang.
Sumber : http://www.jagatreview.com/2014/06/peneliti-bakteri-di-kulit-juga-terdapat-di-smartphone/

Facebook Diam-diam Sudah Memindahkan Semua Data Foto User Instagram Ke Servernya

Akhirnya Facebook selesai memindah semua data foto yang diupload penggunanya dari server yang semula menggunakan server Amazon ke pusat data miliknya. Kini semua data foto yang pernah diupload para pengguna Instagram, dari awal Instagram belum diakuisisi Facebook, sudah benar-benar berada di bawah naungan Facebook.
Facebook mengumumkan bahwa ‘Instagration’ tersebut sudah sepenuhnya selesai. Sebelumnya tidak ada pemberitahuan apapun yang disampaikan oleh Facebook ke 200 juta pengguna aktif Instagram tentang rencana tersebut. Menurut situs Wired, migrasi itu awalnya direncanakan akan memakan waktu sekitar satu tahun dan ditangani oleh sebuah tim kecil yang pada awalnya hanya beranggotakan 8 insinyur. Namun ternyata migrasi itu hanya memakan waktu satu bulan saja, dengan ditangani oleh sekitar 20 orang dalam tim yang dibentuk Facebook.
Masih menurut Wired, menurut pendiri Instagram, Mike Krieger, transisi tersebut dibutuhkan Instagram untuk pertama berpindah dari layanan komputasi awan EC2 milik Amazon ke Virtual Private Cloud Amazon. VPC akan memungkinkan Krieger untuk menciptakan jaringan logis yang bisa mencapai melampaui Amazon ke pusat data Facebook. Migrasi itu sudah selesai pada bulan April dan Facebook mengklaim bahwa hal tersebut akan menjaga data pengguna Instagram tetap terlindungi. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku Anda di Instagram tidak akan memperngaruhi upaya pelacakan yang agresif yang terjadi di Facebook, bahkan jika akhirnya iklan akan berperan besar di Instagram.
Sumber : http://www.jagatreview.com/2014/06/facebook-diam-diam-sudah-memindah-semua-data-foto-user-instagram-ke-servernya/

XOLO Win Q900s, Smartphone Paling Ringan

Nama XOLO mungkin jarang terdengar di telinga Anda para pengguna smartphone di Indonesia. Ya, XOLO memang tergolong pemain baru di ranah ini dan baru masuk ke persaingan pada 2012 lalu.
Yang menarik, produsen asal India tersebut baru-baru ini mengumumkan smartphone terbarunya, XOLO Win Q900s, yang berbasis Windows Phone sebagai smartphone paling ringan di dunia!
Beratnya hanya 100 gram. Perlu diketahui bahwa pesaing terdekatnya adalah iPhone 5S dengan 112 gram dan Galaxy S4 Mini dengan 107 gram. Meski begitu, perbedaan yang hanya sedikit mungkin tidak akan terasa saat pengguna menggenggamnya.
Secara spesifikasi, XOLO Win Q900s dibekali layar 4,7 inci IPS LCD dengan resolusi 1280×720 dan lapisan Dragontrail Glass yang juga bisa ditemukan di Xperia Z2. Selain itu, pengguna juga akan menemukan Qualcomm Snapdragon 200 quad-core 1.2GHz, GPU Adreno 302, RAM 1GB, serta memori internal 8GB plus slot microSD.
Mereka yang gemar memotret menggunakan smartphone disuguhkan kamera utama 8 megapixel di belakang dan 2 megapixel di depan. Untuk melengkapi semua fitur di atas, XOLO tak lupa menyediakan koneksi HSPA+, WiFi, Bluetooth, dan baterai 1800mAh yang diklaim butuh 2,4 jam untuk terisi penuh.
XOLO berencana merilis Win Q900s pada Juli 2014 mendatang di India dengan banderol USD 200. Belum ada keterangan apakah pihak perusahaan akan menargetkan pasar yang lebih luas termasuk Indonesia di masa depan atau tidak.

Transformers : Age Of Extincion Diperediksi Raih US$ 100 Juta Minggu Ini

Walau menerima beragam kritik yang cukup pedas dari berbagai pihak, nyatanya film Transformers: Age Of Extinction tetap bisa membuktikan bahwa film yang diadaptasi dari mainan tersebut bisa meraih lebih dari US$ 100 juta pada pembukaan pertamanya saja. Hal ini sekaligus mengindikasikan bahwa Transformers: Age Of Extinction menjadi film pertama di tahun 2014 yang berhasil meraih angka tertinggi hanya dalam beberapa hari saja.
Berdasarkan angka prediksi yang dikutip dari Box Office Mojo, hari penanyangan perdananya film Transformers: Age Of Extinction meraih US$ 8,8 juta yang kemudian diestimasi bisa meraih hingga US$ 41,6 juta di hari berikutnya. Dan dalam prediksinya, kemungkinan besar Transformers: Age Of Extinction bisa meraih angka US$ 100 juta.
Film arahan Michael Bay tersebut juga memiliki performa yang baik secara global, di mana Transformers: Age Of Extinction telah meraih kurang lebih US$ 80 juta sejauh ini. Dengan peraihan ini, tidaklah mengherankan jika Transformers: Age Of Extinction akan bertahan di posisi atas dalam Weekend Box Office dalam beberapa minggu ke depan. Walau begitu, pertumbuhan dari film keempat dari franchise Transformers tersebut juga diprediksi akan melambat setelahnya.

Microsoft Sedang Menggarap Nokia Lumia 1020 Generasi Kedua ?

Setelah melakukan proses akuisisi terhadap Nokia, Microsoft dikabarkan saat ini tengah mengerjakan sebuah proyek terbaru berupa smartphone berbasis Windows Phone. Jerry Berg, yang menjabat sebagai Senior Software Development Engineer, Microsoft, tidak membantah muncul isu tersebut dan membenarkan bahwa Microsoft sedang mempersiapkan sebuah perangkat gadget berbasis Windows Phone dengan kemampuan yang menakjubkan.
Spekulasi mengenai perangkat gadget berbasis Windows Phone yang dimaksud oleh Jerry Berg, tampaknya tertuju pada smartphone generasi penerus dari Nokia Lumia 1020. Proyek pengembangan Nokia Lumia 1020 generasi kedua itu diberi nama kode “McLaren” oleh Microsoft.
McLaren dilaporkan akan tetap mengusung fitur kamera berkelasnya yang memiliki resolusi 41 megapixel. Namun, McLaren dikabarkan akan dilengkapi dengan fitur bernama 3D Touch System yang memiliki fungsi hampir sama dengan Kinect yang digunakan pada konsol game ternama milik Microsoft, Xbox.
Tampaknya, fitur 3D Touch System ini lah diprediksi sebagai fitur yang menakjubkan. McLaren akan menjadi sebuah smartphone berbasis Windows Phone paling eksklusif dengan adanya fitur tersebut karena nantinya para pengguna dapat melakukan kontrol penuh pada ponsel tanpa harus menyentuh layarnya.
Meskipun tidak menyebutkan secara rinci, Berg hanya mengatakan bahwa Microsoft sedang mengerjakan sebuah proyek yang “menakjubkan” bersama Windows Phone. Kemungkinan besar, Microsoft akan memperkenalkan produk barunya itu pada kuartal terakhir tahun ini.

MTS Goggle

Teknologi mobil yang berjalan secara otomatis tanpa sopir hasil pengembangan Google memang tidak akan tersedia dalam waktu dekat. Akan tetapi, perusahaan internet itu sudah mulai menguji mobil tersebut di jalan raya, dan tampaknya membuat pengguna jalan raya lain merasa nyaman.

Uji coba mobil tanpa sopir ini dilakukan Google di jalan raya sekitar Mountain View, California, Amerika Serikat (AS), dan mengundang sejumlah jurnalis setempat, Selasa (13/5/2014).

Selama 30 menit, mobil tersebut berjalan secara otomatis dan mampu menavigasi secara aman di jalan raya yang juga digunakan oleh pengendara sepeda dan pejalan kaki. Mobil itu juga mampu mematuhi rambu lalu lintas.

"Masyarakat perlu memahami bahwa mobil tanpa sopir ini bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi sesuatu yang dibutuhkan dan dirangkul pada masa depan," kata Ron Medford yang menjabat sebagai direktur keselamatan diri di Google.

Orang yang duduk di dalam mobil Google beberapa kali melambaikan tangannya ke atas untuk membuktikan ke jurnalis dan masyarakat bahwa mobil ini berjalan otomatis.

Menurut laporan Alexei Oreskovic dari Reuters, perjalanan dengan mobil tanpa sopir ini terasa seperti menaiki taksi. Laju kecepatannya normal, dengan kemampuan mempertahankan jarak dari kendaraan yang ada di depan dan sekitarnya.

Mobil akan melambat setiap kali menemukan lampu lalu lintas. Bahkan mobil itu dapat mendeteksi lampu lalu lintas yang dipasang dengan sudut aneh, misalnya posisi serong dari pandangan pengemudi.

Diakui oleh jurnalis Reuters, bahwa untuk berpindah jalur terkadang laju mobil terasa lebih tajam dari mobil dengan sopir pada umumnya.

Para karyawan Google di kursi sopir tidak pernah mengambil alih kemudi, kecuali saat mobil baru mulai dijalankan ataupun parkir.

Kepala proyek mobil tanpa sopir di Google, Chris Urmson, mengklaim, teknologi mobil ini tidak mengenal kantuk dan dapat bereaksi lebih cepat terhadap situasi yang tak terduga.

Purwarupa mobil tanpa sopir yang digunakan kali ini adalah mobil merek Lexus RX 450h yang telah dimodifikasi oleh Google. Selain global positioning system (GPS), mereka menambahkan sejumlah sensor yang berputar 10 kali per detik untuk mengumpulkan pemandangan 360 derajat di lingkungan sekitar mobil.

Mobil ini merupakan proyek rahasia Google X yang dikembangkan dalam lima tahun terakhir. Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, berharap teknologi ini bisa mengurangi kecelakaan dan kematian di jalan raya.

Brin menargetkan teknologi mobil tanpa sopir buatan Google akan tersedia pada 2017.

Kendati demikian, masih ada kekhawatiran di tengah masyarakat atas teknologi tersebut. Di Amerika Serikat, belum ada regulasi yang mengatur penggunaan mobil tanpa sopir di jalan raya.

Proyek-proyek ambisius Google belakangan ini mengundang sejumlah kontroversi. Kacamata pintar Google Glass, contohnya, yang memakai layar seukuran perangko di bingkainya dan mampu merekam video, telah menimbulkan kekhawatiran pelanggaran privasi.

Pengguna Google Glass yang mengemudikan kendaraan juga sempat ditilang di San Diego, California, AS. Polisi lalu lintas menilai perangkat tersebut sebagai monitor yang menghalangi pandangan dan bisa mengganggu konsentrasi pengemudi dan menganggu kenyamanan pengguna jalan raya lainnya.

Teknologi Garis Gawang

Pedro Mendes pada 2004, Luis Garcia pada 2005, Frank Lampard pada 2010. Kontroversi mengenai garis gawang menodai sejarah sepak bola akhir-akhir ini. Perdebatannya: Gol atau tidak? Melewati garis atau tidak? entah kesalahan yang semata-mata dilakukan oleh wasit, seperti gol kontroversial Piala Dunia yang dilakukan oleh Lampard, atau pembobolan gawang oleh Garcia yang disebut “gol hantu” yang membuat Chelsea keluar dari Liga Champions, insiden sejenis sering terjadi sehingga waktu untuk menyelesaikan itu akhirnya muncul.
Saat musim Liga Primer Inggris 2013/2014 dimulai akhir pekan kemarin, semua lapangan kini menggunakan teknologi garis gawang Hawk-Eye yang dikembangkan secara khusus. Tujuannya untuk memperjelas apakah bola melewati garis gawang.
Namun bagaimana teknologi itu bekerja? Dan akankah liga dan kompetisi lain dapat menggunakannya? Kami menjawab sepuluh pertanyaan penting mengenai inovasi teknologi paling penting dalam sepak bola berikut ini...
Siapa di balik teknologi ini?        
Sistem yang digunakan oleh FA dan Liga Premier itu dibuat oleh Hawk-Eye. Perusahaan milik Sony ini telah memiliki sejarah khusus terkait teknologi olah raga. Teknologi ini digunakan sebagai bagian dari Umpire Decision Review System dalam olahraga kriket sejak 2008, saat sistem itu di tenis telah menjadi andalan pada laga WTA dan ATP sejak 2006. Teknologi itu juga telah digunakan dalam olahraga biliard, pertandingan Gaelic dan football Australia.
Versi sepak bola tersebut telah diuji secara ekstensif dan digunakan dalam pertandingan kelas rendah sepanjang 2012, sebelum mendapatkan persetujuan Liga Premier sebelumnya pada tahun ini.

Bagaimana teknologi ini bekerja?
Hawk-Eye menggunakan 14 kamera, tujuh kamera ditempatkan untuk setiap gawang dan diletakkan di seluruh stadion, biasanya tinggi di atap. Masing-masing kamera ini melacak pergerakan bola, dengan sistem yang mampu mendeteksi bola yang melintasi garis gawang bahkan jika hanya sebagian kecil dari yang terlihat.
Dalam kasus perselisihan mengenai gol, misalnya kaki yang ikut masuk ke gawang juga pemain yang menumpuk di depan gawang, sistem tersebut dapat menyatakan gol jika hanya dua dari tujuh kamera dapat melihat bola tersebut. Namun, teknologi tersebut akan menggunakan sebanyak-banyaknya kamera untuk menentukan apakah sebuah gol harus dianulir atau tidak.

 

Bagaimana wasit tahu jika terjadi sebuah gol?
Wasit akan difasilitasi dengan perangkat jam yang dirancang khusus, dibuat oleh Hawk-Eye dan sarana komunikasi stadion Adeunis. Saat dalam sedetik bola melintasi garis gawang, wasit akan melihat tanda “gol” di atas pergelangan tangannya dan dia akan memberikan keputusan yang sesuai.
Terlebih lagi, penonton pertandingan dan pemirsa TV akan mampu melihat tayangan ulang dari insiden tersebut dan data lengkap Hawk-Eye. Ini adalah sebuah perubahan besar untuk lapangan Liga Premier, yang tidak pernah memutar ulang momen kontroversial seperti keputusan offside dan diving terang-terangan, karena takut akan mendapat caci-maki dari penonton kepada pejabat lapangan. Bayangkan apa yang mereka lakukan di Lord’s dan Wimbledon dan Anda mendapatkan gambarnya.

 

Apakah akurat?
Sama seperti kriket dan tenis, Hawk-Eye mengklaim sistem sepak bolanya nyaris sempurna. Sempurna sampai ke tiap milimeter. Mereka mengatakan bahwa akurasi milimeter “memastikan bahwa tidak ada tayangan ulang yang dapat membatalkan keputusan.”
Itu adalah klaim yang sangat berani, namun yang didukung penegasannya bahwa pertengkaran soal garis gawang akan menjadi sesuatu yang usang dari musim ini dan seterusnya. Kecuali untuk komentator TV yang mencoba menganalisa setiap sudut saat insiden seperti itu terjadi di laga Liga Premier.

 

Siapa yang menggunakannya?
Pada saat ini, hanya lapangan Liga Premier dan Wembley yang sudah memasang teknologi garis gawang, dengan Hawk-Eye membuat kontrak lima tahun untuk memasang dan memelihara peralatan tersebut.
Itu berarti bahwa liga yang lebih rendah akan kehilangan pembaruan untuk saat ini, sesuatu yang memalukan mengingat Championship adalah salah satu liga Eropa yang paling banyak ditonton dan menarik. Di utara, Liga Premier Skotlandia tidak akan menggunakan teknologi garis gawang untuk waktu dekat.
Bagaimana dengan Eropa?
Tidak satupun liga di Spanyol, Italia atau di Jerman yang akan menggunakan teknologi garis gawang untuk musim ini. Terlebih lagi, pertandingan Liga Champions juga tidak akan menggunakan teknologi ini, menandakan bahwa klub-klub Inggris akan mendapat keuntungan dari Hawk-Eye di kandang, namun melihat beberapa gol tidak akan diakui saat bermain di Eropa.
Sebaliknya, UEFA menetapkan kebijakan menambahkan dua penjaga garis gawang di pertandingan Liga Eropa dan Liga Champions. Kepala organisasi itu, Michel Platini, menentang teknologi tersebut digunakan dalam sepak bola.
Apakah teknologi ini akan digunakan di Piala Dunia?
Teknologi garis gawang akan digunakan dalam Piala Dunia 2014. FIFA sudah menerima ide tersebut, didasari oleh gol kontroversial Fank Lampard yang dianulir saat Inggris dikalahkan Jerman di Afrika Selatan pada 2010.
Namun, mereka tidak akan menggunakan sistem Hawk-Eye, badan sepak bola dunia itu memilih sistem yang dibuat oleh perusahaaan Jerman, Goal Control.
Jadi apakah ada alternatif lain yang lebih baik dari Hawk-Eye?
Hawk-Eye hanya salah satu dari empat sistem yang ditawarkan untuk kontrak dengan Liga Premier, serta kesepakatan untuk menangani teknologi garis gawang di Piala Dunia tahun depan di Brazil. Selain GoalControl 4D dari GoalControl, sistem dari GoalRef dan CAIROS juga telah diuji.
GoalControl 4D serupa dengan Hawk-Eye, menggunakan satu set yang terdiri dari tujuh kamera per gawang untuk mendeteksi apakah sebuah bola melintasi garis gawang. Teknologi tersebut juga mengantarkan pesan kepada jam tangan wasit untuk mengonfirmasi apakah sebuah gol sudah dicetak.
Apakah sistem yang lain menawarkan perbedaan?
GoalRef dan CAIROS mengambil pendekatan berbeda dari Hawk-Eye dan GoalControl 4D. GoalRef menggunakan medan magnetik, yang membentang di seluruh gawang. Bola harus dilengkapi dengan sirkuit elektronik khusus, yang mengubah kondisi medan magnet saat bola melintasi gawang. Saat software mendeteksi ini, wasit mendapatkan pesan dari jam tangannya yang memberitahunya bahwa sebuah gol telah dicetak.
CAIROS, sebagian dikembangkan oleh Adidas, menggunakan prinsip serupa. Kedua teknologi ini telah mendapatkan persetujuan FIFA, menandakan bahwa teknologi tersebut dapat digunakan dalam turnamen berikutnya.
Teknologi berikutnya?
FIFA mengatakan bahwa teknologi ini adalah akhir dari teknologi dalam sepak bola. Namun, dengan adanya banyak kamera saat ini di stadion, tampaknya hanya masalah waktu sebelum kita mulai melihat tayangan ulang instan digunakan untuk membantu wasit membuat keputusan sulit, seperti offside dan pelanggaran.
Ketua baru FA, Greg Dyke, baru-baru ini mengatakan bahwa penggunaan banyak teknologi dalam sepak bola adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. “Saya percaya saat kita melihat kembali 25 tahun ke belakang, kita akan mengatakan, ‘Itu hanya awal’,” katanya, berbicara tentang pengenalan Hawk-Eye untuk kemenangan Manchester United atas Wigan di Community Shield. “Saya pikir penggunaan lebih banyak teknologi video untuk membantu wasit adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.”
Namun, diragukan jika UEFA atau FIFA akan tertarik mendukung Dyke.

Sumber : http://berita.plasa.msn.com/teknologi/ulasan-teknologi-garis-gawang

Sabtu, 07 Juni 2014

Japan Display Inc. Ungkapkan Teknologi “WhiteMagic” untuk Layar Tablet

Meskipun terhitung masih baru di dunia penyuplai perangkat layar untuk gadget, Japan Display Inc. (JDI) yang berdiri pada tahun 2012, sudah berhasil mengembangkan beberapa teknologi terbaru pada jajaran layar yang dirancang untuk perangkat gadget.

Pada akhir April lalu, JDI yang merupakan perusahaan gabungan antara Sony, Hitachi, dan Toshiba ini, dilaporkan telah memproduksi layar LCD terbaru dengan resolusi Ultra-High 4K 3840×2160 pixel, khusus untuk perangkat tablet.
Kali ini, JDI dilaporkan sedang mengembangkan teknologi terbaru yang diberinama WhiteMagic dan dirancang khusus untuk digunakan perangkat tablet. Menurut berita yang kami sadur dari Ubergizmo, layar LCD dengan teknologi WhiteMagic ini memiliki ukuran 7 inci dengan resolusi 2560×1600 pixel, serta kerapatan densitas 431ppi (Pixel per Inch). Selain itu, pihak JDI juga mengklaim bahwa layar LCD yang dilengkapi dengan teknologinya itu akan memiliki sudut pandang lebih baik pada kemiringan 160 derajat.

Salah satu kelebihan dari teknologi WhiteMagic ini adalah memiliki visibilitas lebih baik meskipun pada kondisi di luar ruangan atau dibawah sinar matahari. Bahkan JDI turut mengungkapkan bahwa teknologi WhiteMagic tidak akan mengkonsumsi daya yang terlalu besar.

Sebelumnya, JDI pernah menyisipkan teknologi WhiteMagic pada salah satu smartphone besutan Sony, yaitu Xperia P yang diluncurkan pada 2012 lalu yang memiliki layar berukuran 4 inci. Maka dari itu, JDI ingin berkonsentrasi penuh dalam mengembangkan layar LCD yang dirancang khusus untuk perangkat tablet dengan teknologi WhiteMagic. JDI berharap bahwa pengembangannya itu dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan agar dapat mencapai target permintaan pasar tablet.


Sumber : http://www.jagatreview.com/2014/05/japan-display-inc-ungkapkan-teknologi-whitemagic-untuk-layar-tablet/