Senin, 30 Juni 2014

Galaxy Note 4 Gunakan Kamera 12 Megapixel?

Kabar mengenai phablet terbaru Samsung, Galaxy Note 4, semakin beragam. Tidak hanya seputar tanggal rilis, bocoran mengenai hardware yang ditanamkan pun telah banyak beredar di dunia maya dengan beberapa versi berbeda.
Sebelumnya, Galaxy Note 4 disebut-sebut dibekali kamera 16 megapixel. Informasi tersebut sempat terlihat saat sebuah sumber mengunggah screenshot AnTuTu Benchmark yang disinyalir sebagai spesifikasi lengkap Galaxy Note 4.
Selain kamera, di AnTuTu juga terungkap phablet tersebut menggunakan Samsung Exynos 8-core, GPU Mali-T760, Android 4.4.3 KitKat, RAM 3GB, memori internal 32GB, dan resolusi layar 2560×1440.
Yang menarik, laporan terbaru dari ETNews asal Korea Selatan justru menyebutkan bahwa Samsung tidak membenamkan kamera 16 megapixel, melainkan ‘hanya’ 12 megapixel dengan Optical Image Stabilization (OIS).
Sumber yang sama juga mengatakan, Samsung bersama partnernya yang memiliki pabrik di Tianjin, Cina, telah siap memproduksi kamera 12MP ini dalam jumlah besar. Kabarnya, diprediksi akan ada 3 juta unit yang diproduksi tiap bulannya. Samsung sendiri hingga saat ini belum mau memberi komentar apapun terkait kabar yang beredar.

Google Beli Alpental Hadirkan Internet Super Cepat

Upaya Google menyediakan infratruktur jaringan internet cepat ke lebih banyak tempat masih terus berlanjut, salah satuya melalui proses akuisisi perusahaan lain. Raksasa internet itu baru saja mengakuisisi Alpental, startup yang fokus mengembangkan teknologi jaringan wireless berbasis 5G.
Alpental mengembangkan teknologi yang berhubungan dengan 5G. Salah satu hasil pengembangannya ialah teknologi jaringan nirkabel yang menggunakan spektrum 60GHz. Spektrum tersebut telah digunakan untuk menyediakan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi hingga 7Gbps di dalam sebuah area seluas 1 mil.
Google sudah mengonfirmasi akuisisi Alpental. Namun, Google tidak memberikan alasan, pihaknya mengakuisisi Alpental. Selain itu, tidak ada informasi apapun terkait nilai transaksi keduanya. Hanya saja, kemungkinan Google membayar “murah”, mengingat Alpental merupakan perusahaan kecil dan tidak terlalu populer.
Teknologi Alpental ini kemungkinan akan dintegrasikan ke Google Fiber, layanan internet fiber optic 1Gbps dari Google untuk rumah tangga. Layanan tersebut sudah dikomersialisasikan Google di Kansas, Austin, Texas, dan Provo serta dalam waktu dekat ini di 34 wilayah di Amerika Serikat. Ini sejalan dengan proyek yang tengah digarap Alpental guna memperluas jangkauan jaringan untuk daerah perkotaan berbasiskan jaringan 5G.
Dengan hadirnya internet super cepat, semua layanan Google pun, seperti Google Drive, Gmail, Google Docs, Youtube, hingga Google Docs pun bisa diakses dengan mudah oleh penggunanya. Ini merupakan bisnis yang saling terhubung satu sama lain. Selain Google bisa menerapkan biaya langganan paket data, pendapatan iklan dari sejumlah layanannya makin meningkat berkat pertumbuhan pengguna.

Apple Bakal Tambahkan 13 Bahasa di Siri

Di masa yang akan datang, layanan asisten pribadi virtual milik Apple, Siri tidak hanya akan mengerti dan mengucapkan Bahasa Inggris khas Amerika Serikat saja, tetapi juga 13 bahasa yang berbeda. Informasi ini terkuak setelah Apple membuka lowongan pekerjaan baru di website resminya untuk bidang “Siri Language Engineers”.
Ketiga belas bahasa berbeda negara yang tercantum di postingan lowongan kerja tersebut, mencakup Inggris-Australia, Portugis-Brasil, Inggris-British, Kanton-China, Denmark, Belanda, Jepang, Norwegia, Swedia, Thailand, Turki, dan Rusia.
Salah satu syarat utama dari lowongan di bidang Siri Language Engineers tersebut ialah seorang yang ahli dalam bahasa asing, namun juga memiliki pengalaman pengembangan perangkat lunak, pengolahan bahasa alami, kecerdasan buatan, dan sub-bidang yang terkait.
“Sebagai seorang language engineer di tim Platform Siri, Anda akan membantu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan bahasa asisten pribadi virtual yang diakses oleh jutaan pengguna,” tulis Apple dalam deskripsi lowongan kerjanya.
Bila dilihat dari daftar bahasa asing yang bakal diintegrasikan ke Siri tersebut, Apple tampaknya lebih memprioritaskan pelamarnya berasal dari 13 negara. Ini lantaran Apple membedakan antara bahasa Inggris versi negara Australia dan British UK. Mungkin ini dimaksudkan agar bahasa virtual yang diucapkan Siri lebih natural
Belum lama ini rival se-negaranya, Microsoft juga mengupayakan asisten pribadi virtual untuk perangkat Windows Phone, Cortana, bukan hanya tersedia untuk pasar Amerika Serikat saja tetapi juga ke beberapa negara lain. Salah satunya yang sudah dipastikan ialah Cortana akan hadir di Inggris dengan menyesuaikan gaya bahasa pengguna di Inggris.

LG dan Samsung Luncurkan Smartphone Berlayar Fleksibel Awal September?

Dalam beberapa bulan terakhir ini, LG dan Samsung terus memperlihatkan dominasi persaingan mereka dalam menghadirkan produk elektronik terbaru ke pasar global, terutama pada produk smartphone. Kedua perusahaan yang berasal dari Korea Selatan itu, cukup aktif dalam menghadirkan smartphone terbaru yang ditujukan untuk semua segmen di pasaran.
Kali ini, LG dan Samsung dikabarkan akan kembali terlibat dalam persaingan smartphone terbarunya yang mengusung teknologi lebih canggih pada layarnya. Pada awal September mendatang, LG dan Samsung akan sama-sama meluncurkan smartphone yang mengusung layar fleksibel, yang mana smartphone tersebut merupakan generasi penerus dari Samsung Galaxy Round dan LG G Flex.
Namun seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, teknologi display dengan layar fleksibel ini tidak akan didukung dengan resolusi tinggi di atas 720p. Hal tersebut dikarenakan para pengembang dari kedua perusahaan tersebut, belum mampu menemukan solusi untuk menanam resolusi di atas 720p pada layar OLED model fleksibel.
Sayangnya, kabar ini tidak menyertakan apakah smartphone dengan layar fleksibel yang akan diperkenalkan oleh LG dan Samsung pada September mendatang ini, sebagai generasi penerus dari Samsung Galaxy Round dan LG G Flex. Namun ada kemungkinan, Samsung berencana akan menanam layar fleksibel buatannya pada Galaxy Note 4 yang bakal tersedia dalam dua versi, dan salah satunya menggunakan layar fleksibel.

BlackBerry Raup Laba Bersih US$ 23 Juta

Hasil kerja keras CEO baru BlackBerry, John Chen, yang merombak habis-habisan perusahaannya, sedikit-demi sedikit membuahkan hasil yang positif. BlackBerry secara tak terduga berhasil mencatatkan laba bersih pada kuartal fiskal pertama yang berakhir pada 31 Mei lalu.
BlackBerry dilaporkan berhasil memperoleh laba bersih mencapai US$ 23 juta pada kuartal pertama. Hasil ini jauh lebih baik ketimbang kuartal pertama tahun lalu yang justru merugi sebesar US$ 84 juta, dan mencatatkan kerugian di tahun 2013 mencapai US$ 423 juta.
Ini baru langkah awal yang dilakukan BlackBerry setelah melakukan pengurangan beban operasional besar-besaran di sana-sini. Di antaranya, mulai dari memotong jumlah ribuan karyawannya hingga menjual sebagian aset propertinya di Kanada. Posisi kas BlackBerry pun mulai membaik dari US$ 2,7 miliar pada kuartal empat 2013 menjadi US$ 3,1 miliar.
Kendati demikian, masih “banyak yang harus dikerjakan” BlackBerry dalam beberapa bulan mendatang, ungkap Chen. Pasalnya, seperti dikutip dari Wall Street Journal, mereka juga mesti mengembalikan hasil pendapatannya setelah jatuh 69 persen menjadi US$ 966 juta.
Saat ini, pendapatan terbesar BlackBerry ditopang oleh bisnis layanan enterprise yang menyumbang 54 persen, lalu diikuti hardware (smartphone) 39 persen, dan 7 % dari software. Hasil ini sejalan dengan strategi bisnis yang mulai dijalankan Chen agar BlackBerry lebih fokus di bisnis non-hardware.
Untuk bisnis smartphone sendiri, pihaknya hanya berhasil menjual 2,6 juta unit handset atau turun dari 3,4 juta unit pada kuartal sebelumnya. Yang cukup mengejutkan ialah penjualan smartphone seri BlackBerry 10 jauh lebih banyak dibanding BlackBerry 7 dengan perbandingan 65 % dan 35 persen. Padahal di kuartal sebelumnya, yang terjadi adalah sebaliknya. Pihaknya mengatakan, penjualan smartphone BlackBerry 10 terbarunya, Z3 ternyata telah melebihi ekspektasi pasar.

Samsung Galaxy S3 Masih Terpopuler

Secara global, Samsung dipastikan masih memimpin pasar di atas vendor smartphone Android lainnya. Namun yang menjadi pertanyaan ialah, smartphone Android keluaran Samsung mana kah yang paling populer saat ini? Apakah seri terbaru atau yang sudah lawas?
Menurut data per Mei 2014 dari HandsetDetection, Samsung Galaxy S3 masih menjadi yang terpopuler dari keseluruhan lini smartphone Android Samsung maupun vendor perangkat Android lainnya. Smartphone yang dirilis dua tahun lalu itu memiliki lebih dari 13 persen pangsa pasar.
Yang cukup mengejutkan ialah, Samsung Galaxy S3 hingga kini masih menjadi smartphone Android terpopuler di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Sementara itu, di Australia, Jerman, dan Spanyol, Samsung Galaxy S3 ini menempati posisi kedua. Umumnya, konsumen di beberapa negara tersebut masih bertahan menggunakan Galaxy S3.
Smartphone Android paling populer berikutnya juga ditempati oleh model lebih lawas, yakni Motorola Droid Razr dengan pangsa pasar 5 persen, lalu diikuti Samsung Galaxy S2 yang hampir lima persen.
Hal ini seolah menepis anggapan bahwa pengguna Android selalu didominasi oleh Samsung Galaxy S4 atau yang lebih baru, seperti Galaxy S5, lantaran keduanya paling banyak diberitakan media global. Hal Ini juga mengindikasikan bahwa konsumen jauh lebih lambat mengganti perangkat lawasnya ke model yang lebih baru. Mereka masih berkutat dengan segala fitur yang sudah mencukupi pada smartphone lawas yang mereka pakai.

Foxconn Buka Lowongan 100 Ribu Pekerja Demi iPhone 6

Smartphone Apple generasi selanjutnya, iPhone 6, dikabarkan akan hadir pada musim gugur tahun ini. Foxconn, pemasok utama perangkat Apple, sudah bersiap memenuhi permintaan Apple dalam jumlah banyak, salah satunya dengan  menambah jumlah pekerja hingga ratusan ribu orang.
Foxconn dilaporkan sudah membuka lowongan kerja baru hingga 100.000 pegawai guna mengantisipasi lonjakan permintaan Apple. Pihaknya membutuhkan tenaga buruh lebih banyak lagi untuk merakit iPhone 6 di sejumlah pabriknya yang tersebar di daratan China.
Terlebih, iPhone 6 dikabarkan akan hadir dalam dua model layar berbeda, yakni model smartphone berlayar 4,7 inci dan model phablet 5,5 inci. Menurut jadwal, Foxconn akan mulai memproduksi model smartphone pada bulan Juli, sedangkan model phablet mulai Agustus mendatang.
Pemasok terbesar asal Taiwan itu mendapatkan kesempatan memasok 70 persen iPhone 6 di pasaran. Sedangkan sisanya, dipegang oleh Pegataron, pemasok asal China. Sama halnya dengan Foxconn, Pegatron juga akan meningkatkan tenaga kerjanya hingga 30 persen guna merakit iPhone 6 mulai Juli mendatang.
Apple sendiri telah menjadi sumber pendapatan terbesar Foxconn selama ini. Dengan mendapatkan “potongan kue” paling besar dari Apple, iPhone 6 dipastikan bakal meningkatkan pendapatan Foxconn. Pemasok yang juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry itu berhasil mencatatkan pendapatan kuartal pertama tahun ini mencapai 883,5 miliar dolar Taiwan (Rp 327 triliun). Dari jumlah tersebut, sekitar 40 hingga 50 persen pendapatan Foxconn berasal dari Apple. Selama kuartal pertama 2014 juga, Apple telah berhasil menjual 43,7 juta unit iPhone (dari keseluruhan model).
Sumber : http://www.jagatreview.com/2014/06/foxconn-buka-lowongan-100-ribu-pekerja-demi-iphone-6/