Partai
Demokrasi Indonesia – Perjuangan (PDIP)
Sejarah
PDI-P
Merupakan salah
satu partai yang menolak kenaikan harga BBM pada siding paripurna. Partai ini
selalu meenomorsatukan kepentingan rakyat. Dengan begitu semangatnya partai
tersebut molak kenaikan BBM karena ingin mengaspirasikan keluhan para rakyat
Indonesia.
Berdiri pada 27 juli 1996, dengan kehadiran Megawati
Soekarno Putri dalam perpolitikan Indonesia dengan jabatannya di DPR dan
anggota komisi I sekaligus menjadi ketua partai PDI. Sebelum menjadi PDI-P,
partai PDI merupakan gabungan dari 5 partai politik lain, yaitu Partai Nasional
Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik Republik
Indonesia (PKRI), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Peristiwa
“Gambir Berdarah”, Peristiwa “Sabtu Kelabu 27 Juli”.
Visi
Dan Misi PDI-P
Sebagai
alat rakyat, PDI-P bertuga untuk :
·
Pertama, mewujudkan amanat penderitaan
rakyat sebagai termakjub dalam cita-cita Negara proklamasi 17 Agustus 1945
·
Kedua, menjaga dan melaksanakan
Pancasila 1 Juni 1945 sebagai dasar dan arah berbangsa dan bernegara, sebagai
sumber inspirasi dan harapan bagi rakyat, sebagai norma pengatur tingkah laku
kebijakan, kelembagaan anggota partai dan sebagai cermin dari keseluruhan jati
diri partai.
·
Ketiga, mengantarkan Indonesia untuk
berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan sebagai syarat-syarat minimum bagi perwujudan
cita-cita bersama bangsa di atas.
Adapun Dasa Prasetiya
yang diemban oelh PDI-P :
·
Menegakan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945, serta menjaga kebhinekaan bangsa.
·
Memperkokoh kegotong royongan rakyat
dalam memecahkan masalah bersama.
·
Memperkuat ekonomi rakyat melalui
penataan sistem produksi, reforma agrarian, pemberian proteksi, perluasan akses
pasar, dan permodalan.
·
Menyediakan pangan dan perumahan yang
sehat dan layak bagi rakyat.
·
Membebaskan biaya berobat dan biaya
pendidikan bagi rakyat.
·
Melestarikan lingkungan hidup dan sumber
daya alam, serta menerapkan aturan tata ruang secara konsisten.
·
Mereformasi birokrasi pemerintahan dalam
membangun tata pemerintahan yang baik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
·
Menegakkan prinsip-prinsip demokrasi
partisipatoris dalam proses pengambilan keputusan.
Partai
pilihan saya pada pesta demokrasi yang akan hadir pada 9 April 2014 ini saya
memilih partai PDI-P dikarenakan saya melihat calon presiden dari partai ini
memang dapat dipertanggung jawabkan, karena kabar burung mengatakan bahwa calon
presiden dari partai ini adalah Jokowi dan Tri Rismaharini. Kedua kandidat kuat
dari partai PDI-P tersebut sudah teruji akurat saat menjabat walikota Jakarta
dan Surabaya. Calon pertama ialah Jokowi, beliau adalah mantan walikota Solo
yang sangat cermat dan cepat mengubah keadaan kota Solo menjadi kota yang lebih
baik. Dimana kota Solo pertumbuhan ekonominya sangat signifikan, dan
pembangunan infrastruktur pun tumbuh pesat dengan arahan Jokowi. Beliau pun
pernah di nobatkan menjadi orang paling berpengaruh oleh majalah “TIME”, dan
penghargaan tersebut tidak main-main diberikan kepada seseorang. Beliau
diberikan penghargaan tersebut dikarenakan kinerja nya yang sangat baik dalam
membangun kota Solo.
Kandidat
presiden kedua dari partai PDI-P adalah Tri Rismaharini, beliau adalah walikota
Surabaya, yang telah teruji keseriusannya dalam mengubah wajah kota Surabaya
menjadi lebih baik lagi, selama menjabat beliau telah mendapatkan 51
penghargaan yang telah diberikan oleh Negara terhadap beliau, dan beliau pun
dinobatkan sebagai walikota wanita pertama yang sukses dalam membangun dan
menjabat sebagai walikota yang paling berpengaruh di Indonesia. Beliau berani mengaspirasikan
suara rakyat, dan bahkan beliau berani bertindak sendiri dalam menanggulangi
banjir sekali pun.
Inilah
dua kandidat yang membuat saya memilih
partai PDI-P untuk maju terus dalam pesta demokrasi pada 9 April 2014 ini.
Daftar Pustaka
Nama
: Fajar Maulana Sidik
NPM
: 17111809
Kelas
: 3KA03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar