Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
I.1
Latar Belakang Masalah…………………………………………………………...1
I.2
Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
I.3
Tujuan Penelitian……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….....2
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….4
III.1
Simpulan…………………………………………………………………………..4
III.2
Saran………………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..5
BAB
I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Masalah
Ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu berkembang mengikuti zaman yang semakin maju,
Bangsa Indonesia merupakan salah satu Negara yang tidak kalah mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin pesat diberbagai dunia. Namun semakin pesat
dan semakin canggihnya teknologi pada zaman saat ini, semakin mudah juga para
oknum suatu Negara dapat menyisipkan suatu perangkat teknologi kedalam
perangkat teknologi Negara lain. Dalam makalah yang berjudul “ Bagaimana Ponsel
Presiden SBY Bisa Disadap?” berikut, dijelaskan bahwa Australia yang telah
menyadap ponsel Presiden di negeri tercinta ini. Sampai sejauh itu kah aksi
dari oknum Negara yang sering disebut Negara kanguru tersebut? Apa motif yang
menjadi dasar dari kejahatan tersebut?, dalam makalah ini akan dibahas secara
ringan tentang judul makalah tersebut.
I.2
Rumusan Masalah
Sesuai
dengan judul makalah “Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?”, maka
masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.
Bagaimana terjadinya suatu penyadapan.
2.
Siapa yang telah melakukan perbuatan tersebut.
3.
Apa langkah yang dilakukan, untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
I.3
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan judul
makalah “Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?”, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
1.
Ingin menjelaskan terjadinya suatu penyadapan.
2.
Ingin memaparkan siapa yang telah melakukan
penyadapan.
3.
Ingin membeberkan langkah yang akan diambil untuk
menyelesaikan masalah.
BAB
II PEMBAHASAN
Bagaimana
Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?
Susetyo Dwi Prihadi - detikinet
Kamis, 21/11/2013
16:18 WIB
Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk bisa menyadap akses
telekomunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri
oleh Australia.
Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, akses penyadapan yang bikin kesal warga Indonesia itu salah satunya bisa dilakukan dengan cara menanam sebuah chip khusus dari sisi perangkat.
"Dari Kominfo sudah barang tentu seluruh peralatan sudah diserifikasi, tapi kan ini operator dulu. Memang ponsel ada kemungkinan ditanam handset, tapi tidak semua produk ditanam chip itu," kata Tifatul, di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Secara khusus, Tifatul juga meminta klarifikasi kepada para operator yang disebut terlibat menurut Edward Snowden, mantan agen NSA yang menjadi whistle blower dari isu penyadapan ini. Dari klarifikasi yang dilakukan kemudian diambil langkah evaluasi.
Menkominfo juga meminta kepada operator untuk memeriksa adanya kemungkinan penyusup swasta ilegal. Karena bukan tidak mungkin, ada oknum-oknum penyadapan ilegal, di luar kekuasaan operator tadi.
"Bisa jadi pegawai, bisa pegawai teknis. Mereka perlu melakukan audit perangkat lunak apakah adabackdoor, atau botnet di dalamnya," ujar menteri dari Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Sesuai 7 instruksi yang dilakukan oleh Tifatul, operator diminta untuk tetap menjaga dan mengevaluasi oustsourcing swasta yang bekerjasama dengan operator.
Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, akses penyadapan yang bikin kesal warga Indonesia itu salah satunya bisa dilakukan dengan cara menanam sebuah chip khusus dari sisi perangkat.
"Dari Kominfo sudah barang tentu seluruh peralatan sudah diserifikasi, tapi kan ini operator dulu. Memang ponsel ada kemungkinan ditanam handset, tapi tidak semua produk ditanam chip itu," kata Tifatul, di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Secara khusus, Tifatul juga meminta klarifikasi kepada para operator yang disebut terlibat menurut Edward Snowden, mantan agen NSA yang menjadi whistle blower dari isu penyadapan ini. Dari klarifikasi yang dilakukan kemudian diambil langkah evaluasi.
Menkominfo juga meminta kepada operator untuk memeriksa adanya kemungkinan penyusup swasta ilegal. Karena bukan tidak mungkin, ada oknum-oknum penyadapan ilegal, di luar kekuasaan operator tadi.
"Bisa jadi pegawai, bisa pegawai teknis. Mereka perlu melakukan audit perangkat lunak apakah adabackdoor, atau botnet di dalamnya," ujar menteri dari Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Sesuai 7 instruksi yang dilakukan oleh Tifatul, operator diminta untuk tetap menjaga dan mengevaluasi oustsourcing swasta yang bekerjasama dengan operator.
Seperti diketahui,
dokumen intelijen yang bocor berwujud slide presentasi dan berlabel 'top
secret' menyebut adanya upaya penyadapan dilakukan empat tahun lalu terhadap
para petinggi di Indonesia. Slide lainnya berjudul 'IA Leadership Targets +
Handsets' dan berisi daftar nama pejabat tinggi Indonesia yang menjadi target,
lengkap dengan tipe telepon genggam yang digunakan saat itu.
Nama pertama adalah Presiden SBY yang disebut menggunakan telepon genggam merek Nokia jenis E90-1 pada tahun 2009. Di bawahnya ada nama Ibu Ani Yudhoyono yang ditulis dengan nama asli Kristiani Herawati, yang menggunakan jenis ponsel yang sama dengan SBY.
Nama pertama adalah Presiden SBY yang disebut menggunakan telepon genggam merek Nokia jenis E90-1 pada tahun 2009. Di bawahnya ada nama Ibu Ani Yudhoyono yang ditulis dengan nama asli Kristiani Herawati, yang menggunakan jenis ponsel yang sama dengan SBY.
Di bawah keduanya ada
nama Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Boediono
ditulis menggunakan Blackberry Bold 9000, sedangkan JK ditulis menggunakan
Samsung SGH-Z370.
Nama-nama pejabat lainnya yang juga menjadi target, antara lain Dino Patti Djalal yang saat itu masih menjadi juru bicara presiden urusan luar negeri, Andi Malarangeng yang saat itu menjadi juru bicara presiden, Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Mensesneg, Sri Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat Menkeu, Widodo Adi Sucipto yang saat itu menjabat Menko Polhukam dan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat Menteri BUMN.
Nama-nama pejabat lainnya yang juga menjadi target, antara lain Dino Patti Djalal yang saat itu masih menjadi juru bicara presiden urusan luar negeri, Andi Malarangeng yang saat itu menjadi juru bicara presiden, Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Mensesneg, Sri Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat Menkeu, Widodo Adi Sucipto yang saat itu menjabat Menko Polhukam dan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat Menteri BUMN.
BAB III PENUTUP
III.1 Simpulan
Dari tulisan yang terdapat pada artikel tersebut, dapat
ditarik kesimpulan berdasarkan pengamatan penulis, diantaranya :
1.
Penyadapan
telah membuat kesal para masyarakat Indonesia, penyadapan tersebut salah
satunya direkayasa melalui suatu chip
yang ditanam pada gadget yang telah
diproduksi.
2. Mantan agen NSA Edward Snowden, adalah yang
menjadi Whistle Blower dalam
penyadapan ini.
3. Adanya oknum-oknum yang terlibat, dan meng audit
perangkat lunak dengan cara backdoor
maupun botnet, menurut Tifatul
Sembiring.
4. Terdapat berbagai nama mentri yang juga terkena
dampak sadap dari Australia, diantaranya Presiden beserta Ibu Negara, wakil
Presiden Boediono, mantan wakil Presiden Jusuf Kalla, Dino Patti Djalal sebagai
Jubir Presiden urusan luar negri saat itu, Andi Malarangeng sebagai Jubir
Presiden saat itu, Hatta Radjasa sebagai Mensesneg saat itu, Sri Mulyani
Indrawati sebagai Menkeu saat itu.
III.2 Saran
Pemerintah hendaknya menanggapi serius soal
penyadapan ini, dikarenakan jika dianggap sepele keutuhan Negara ini akan
terancam. Dikarenakan Negara tentangga akan mengetahui hal apa saja yang akan
dilakukan oleh Bangsa ini kedepannya. Dikhawatirkan Negara lain akan mencoba untuk
melakukan berbagai pendekan untuk merusak strategi yang akan di bangun
Indonesia dalam memajukan Bangsanya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar