Jumat, 22 November 2013

Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
            I.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………...1
            I.2 Rumusan  Masalah…………………………………………………………………1
            I.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….....2
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….4
            III.1 Simpulan…………………………………………………………………………..4
            III.2 Saran………………………………………………………………………………4

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang mengikuti zaman yang semakin maju, Bangsa Indonesia merupakan salah satu Negara yang tidak kalah mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat diberbagai dunia. Namun semakin pesat dan semakin canggihnya teknologi pada zaman saat ini, semakin mudah juga para oknum suatu Negara dapat menyisipkan suatu perangkat teknologi kedalam perangkat teknologi Negara lain. Dalam makalah yang berjudul “ Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?” berikut, dijelaskan bahwa Australia yang telah menyadap ponsel Presiden di negeri tercinta ini. Sampai sejauh itu kah aksi dari oknum Negara yang sering disebut Negara kanguru tersebut? Apa motif yang menjadi dasar dari kejahatan tersebut?, dalam makalah ini akan dibahas secara ringan tentang judul makalah tersebut.   

I.2 Rumusan  Masalah
           
            Sesuai dengan judul makalah “Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?”, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1.      Bagaimana terjadinya suatu penyadapan.
2.      Siapa yang telah melakukan perbuatan tersebut.
3.      Apa langkah yang dilakukan, untuk menyelesaikan masalah tersebut.

I.3 Tujuan Penulisan

            Sesuai dengan judul makalah “Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?”, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.      Ingin menjelaskan terjadinya suatu penyadapan.
2.      Ingin memaparkan siapa yang telah melakukan penyadapan.
3.      Ingin membeberkan langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.


BAB II PEMBAHASAN

Bagaimana Ponsel Presiden SBY Bisa Disadap?
Susetyo Dwi Prihadi - detikinet
Kamis, 21/11/2013 16:18 WIB

Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk bisa menyadap akses telekomunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri oleh Australia. 

Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, akses penyadapan yang bikin kesal warga Indonesia itu salah satunya bisa dilakukan dengan cara menanam sebuah chip khusus dari sisi perangkat.

"Dari Kominfo sudah barang tentu seluruh peralatan sudah diserifikasi, tapi kan ini operator dulu. Memang ponsel ada kemungkinan ditanam handset, tapi tidak semua produk ditanam chip itu," kata Tifatul, di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Secara khusus, Tifatul juga meminta klarifikasi kepada para operator yang disebut terlibat menurut Edward Snowden, mantan agen NSA yang menjadi whistle blower dari isu penyadapan ini. Dari klarifikasi yang dilakukan kemudian diambil langkah evaluasi.

Menkominfo juga meminta kepada operator untuk memeriksa adanya kemungkinan penyusup swasta ilegal. Karena bukan tidak mungkin, ada oknum-oknum penyadapan ilegal, di luar kekuasaan operator tadi.

"Bisa jadi pegawai, bisa pegawai teknis. Mereka perlu melakukan audit perangkat lunak apakah adabackdoor, atau botnet di dalamnya," ujar menteri dari Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Sesuai 7 instruksi yang dilakukan oleh Tifatul, operator diminta untuk tetap menjaga dan mengevaluasi oustsourcing swasta yang bekerjasama dengan operator.
Seperti diketahui, dokumen intelijen yang bocor berwujud slide presentasi dan berlabel 'top secret' menyebut adanya upaya penyadapan dilakukan empat tahun lalu terhadap para petinggi di Indonesia. Slide lainnya berjudul 'IA Leadership Targets + Handsets' dan berisi daftar nama pejabat tinggi Indonesia yang menjadi target, lengkap dengan tipe telepon genggam yang digunakan saat itu.

Nama pertama adalah Presiden SBY yang disebut menggunakan telepon genggam merek Nokia jenis E90-1 pada tahun 2009. Di bawahnya ada nama Ibu Ani Yudhoyono yang ditulis dengan nama asli Kristiani Herawati, yang menggunakan jenis ponsel yang sama dengan SBY.


Di bawah keduanya ada nama Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Boediono ditulis menggunakan Blackberry Bold 9000, sedangkan JK ditulis menggunakan Samsung SGH-Z370.

Nama-nama pejabat lainnya yang juga menjadi target, antara lain Dino Patti Djalal yang saat itu masih menjadi juru bicara presiden urusan luar negeri, Andi Malarangeng yang saat itu menjadi juru bicara presiden, Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Mensesneg, Sri Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat Menkeu, Widodo Adi Sucipto yang saat itu menjabat Menko Polhukam dan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat Menteri BUMN.

BAB III PENUTUP
III.1 Simpulan

            Dari tulisan yang terdapat pada artikel tersebut, dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pengamatan penulis, diantaranya :

1.      Penyadapan telah membuat kesal para masyarakat Indonesia, penyadapan tersebut salah satunya direkayasa melalui suatu chip yang ditanam pada gadget yang telah diproduksi.

2.      Mantan agen NSA Edward Snowden, adalah yang menjadi Whistle Blower dalam penyadapan ini.

3.      Adanya oknum-oknum yang terlibat, dan meng audit perangkat lunak dengan cara backdoor maupun botnet, menurut Tifatul Sembiring.

4.      Terdapat berbagai nama mentri yang juga terkena dampak sadap dari Australia, diantaranya Presiden beserta Ibu Negara, wakil Presiden Boediono, mantan wakil Presiden Jusuf Kalla, Dino Patti Djalal sebagai Jubir Presiden urusan luar negri saat itu, Andi Malarangeng sebagai Jubir Presiden saat itu, Hatta Radjasa sebagai Mensesneg saat itu, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu saat itu.

III.2 Saran
           
            Pemerintah hendaknya menanggapi serius soal penyadapan ini, dikarenakan jika dianggap sepele keutuhan Negara ini akan terancam. Dikarenakan Negara tentangga akan mengetahui hal apa saja yang akan dilakukan oleh Bangsa ini kedepannya. Dikhawatirkan Negara lain akan mencoba untuk melakukan berbagai pendekan untuk merusak strategi yang akan di bangun Indonesia dalam memajukan Bangsanya.

Daftar Pustaka

Minggu, 10 November 2013

Resensi Indonesia Juara ke-3 Kompetisi Hacking Dunia

1.      Data Publikasi
a.       Judul Artikel         : Indonesia Juara Ke – 3 Kompetisi Hacking Dunia
b.      Penulis                   : Ardhi Suryadhi
c.       Penerbit                 : detikinet
d.      Tanggal                 : Jumat, 18/10/2013 18:06 WIB
e.       Tema                     : Security Internet

f.       Halaman                : 1/1

1.      Ringkasan
Capture The Flag merupakan bagian dari konfrensi tahunan Hack In The Box(HITB). Acara digelar 16 – 17 Oktober 2013 adalah kompetisi Hacking Internasional diikuti oleh 10 tim dari 7 negara. Negara yang mengikuti kompetisi ini diantara: Korea, Jepang, Belanda, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.

1.      Keunggulan
Terdapat beberapa segi keistemewaan pada artikel ini, salah satunya bahasa yang dipergunakan sangat atraktif. Atraktif dalam artian penulis mengajak para pembaca seperti saling berinteraksi karena penulis menggunakan bahasa komunikatif. Kata-kata yang digunakan pun tidak terlalu berat dan kaku.

1.      Kelemahan
Terdapat beberapa kelemahan dari artikel tersebut, diantaranya penggunaan bahasa inggris yaitu Capture The Flag, Hack In The Box. Disini saya sebagai perevisi artikel tersebut, kurang memahami magsud dari kalimat tersebut. Kata-kata tersebut ditujukan untuk suatu julukan apa ada arti lain yang merujuk tentang kegiatan tertentu dalam artikel tersebut. Selain itu ada kata eksploitasi, reverse engineering, kriptografi, dan forensik. Mungkin kata-kata berikut ditujukan untuk suatu julukan bagi kompetisi tersebut, namun perevisi kurang begitu mengerti dan memahami tentang kata-kata tersebut.

1.      Saran
Isi dari artikel ini cukup menarik, karena menggunakan kata-kata yang tidak monoton. Tetapi ada baiknya jika kata-kata yang mungkin menurut sebagian orang awan sulit untuk memahami kata-kata tersebut. Selebihnya artikel yang dituliskan oleh penulis sudah cukup baik untuk diposting pada media elektronik.

1.      Lampiran
Dalam revisi kali ini, saya mengambil pada media elektronik yang lebih tepatnya media internet. Dengan bantuan Search Engine Goggle lalu saya mengetikan keyword http://inet.detik.com, lalu saya langsung tertuju pada sebuah artikel yang saya revisi ini. Disini saya akan menyertakan sebuah PrintScreen sebagai tanda bukti keasliannya sebuah artikel yang saya revisi.

Keaslian Artikel Pada Website


Sumber :